Tetap Teguh dalam Kesabaran - Renungan Harian Kristen

(1 Samuel 13 1-22)

Terkadang orang menyatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya padahal pengertian dari sabar adalah tahan mengadapi cobaan dan kesabaran itu adalah ketenangan hati dalam menghadapi cobaan sedangkan teguh adalah erat, kuat dan tidak berubah. Dengan pengertian diatas bisakah kita katakan bahwa kesabaran itu ada batasnya? Bukankah jikalau kita mengatakan ada batasnya sudah bertentangan dengan pengertiannya yang secara definitif? Jadi saudara-saudari dan bapa ibu jemaat Tuhan sekalian yang saya kasihi di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, jikalau kita artikan pengertian dari judul kotbah hari ini ialah teguh di dalam kesabaran itu adalah dimana kita harus ulet di dalam menghadapi setiap cobaan dan pergumulan yang datang menghampiri kehidupan kita.

Sesuai dengan pengertian di atas, dapat dipastikan tidak ada manusia yang tidak ingin teguh menghadapi semua kenyataan kehidupan ini, dan demikian juga halnya dengan kesabaran, bahwa tidak ada manusia yang tidak ingin sabar, semua manusia ingin dia sabar tabah dan teguh menghadapi setiap pergumulan hidup, bahkan oleh karena keinginan - keinginan dan harapan harapan seperti itu sangat kuat maka, banyak orang tua yang memberikan nama anaknya siteguh dan si sabar, dengan suatu harapan bahwa kelak si anak tersebut kelak akan menjadi pribadi yang teguh dan sabar dalam menghadapi setiap kenyataan hidup. Tidaklah salah jikalau saya katakana kalau kesabaran itu adalah seauatu hal yang urjen (sesuatu hal yang sangat penting dan mendesak sekali pelaksanaannya) di dalam kehidupan ini.

Sesuai dengan nats ini, kita dapat melihat seperti apa pentingnya dari kesabaran itu bahkan kita akan melihat seperti apa juga konsekwensi dari ketidak sabaran itu. Di dalam ayat yang ke 8 dan 9 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.  Dari ayat ini dapat kita lihat bahwa saul tidak sabar menanti kedatangan dari Samuel, padahal dalam ayat itu dikatakan bahwa Samuel pasti akan datang dalam jangka waktu tujuh hari yang sudah ditentukan.

Memang kita tidak bisa pungkiri bahwa banyak ujian melewati proses kesabaran. Akan begitu banyak godaan, tantangan dan desakan yang mendorong kita untuk tidak sabar. Demikian juga yang dialami oleh Raja Saul dia mengalami begitu banyak tekanan dan himpitan sehingga membuat dia tidak sabar, hal ini terlihat di dalam ayat yang ke 5-7. Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen. Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit -- sebab rakyat memang terdesak -- maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi; malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar. Himpitan yang begitu mendesaklah yang membuat Saul akhirnya membuat ataupun melaukan suatu tindakan yang bodoh. Ketidak sabarannya membuat dia melakukan tindakan – tindakan yang selayaknya dia tidak lakukan.

Jikalau demikian bagaimanakah caranya supaya kita bisa teguh didalam kesabaran itu? Oleh karena itu sesuai dengan nats dan di atas, ada dua cara yang harus kita ketahui dan kita lakukan supaya kita bisa teguh di dalam kesabaran sekalipun keadaan mendesak dan menghimpit kita.

Pertama : Janji Tuhan Ya dan Amen

Di dalam ayat yang ke 8 dikatakan: Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Dalam ayat ini tercatat bahwa Samuel pasti akan datang pada waktu yang sudah ditentuka, dan jangka waktu yang sudah ditentukan itu adalah tujuh hari lamanya. Dan dalam ayat yang ke 9 dan 10: Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

Jikalau kita melihat dalam penjelasan ayat ini sesungguhnya saul menempati janjianya bahwa dia akan datang untuk menemui Saul pada hari yang ke tujuh dalam tujuh hari yang sudah ditentukan. Kalau kita perhatikan hanya sedkit selah waktu dimana Samuel akan tiba di Gilgad untuk menemui Saul, karena di dalam ayat yang kelima dijelaskan setelah Saul mempersembahkan korban keselamatan kepada Allah, maka seketika itu jugalah Samuel tiba di gilgal. Padahal hari dimana Saul mempersembahkan korban keselamatan adalah masih hari ketujuh yang telah ditetapkan Samuel akan kedatangannya ke Gilgal. Hal ini terlihat ketika Saul melihat pada hari yang ketuju Samuel belum kunjung tiba, makanya dia mempersembahkan korban keselamatan, padahal hari ke tujuh tersebut belumlah lewat makanya ketika Saul selesai mempersembahkan korban keselamatan tibalah Samuel di Gilgal da Saulpun langsung menyembah dia.

Dari sini kita dapat lihat bahwa janji Tuhan itu YA dan Amen yang dalam arti pasti akan terjadi dan digenapi pada waktu yang sudah ditentukan oleh Dia. Janji itu akan tiba dan indah pada waktunya. Yang terpenting bagi kita adalah menenti dengan sabar akan janji Tuhan yang dimana janjiNya itu akan digenapi sesuai dengan waktu yang sudah Dia tetapkan.

Kedua : Tuhan akan Meneguhkan keberadaan kita

Kita dapat melihat keberadaan Saul oleh karena tidak teguh dalam kesabarannya mengakibatkan keberadaannya sebagai raja digantikan oleh yang dipilh Allah, Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

Tuhan akan meneguhkan keberadaan kita ketika kita teguh dalam kesabaran, bukan seperti Saul yang oleh karena ketidak sabarannya membuat keberadaanya sebagai raja digantikan oleh Allah. akhirnya kepemimpinan Saulpun sebagai raja digantika bukan oleh katurunannya, tetapi keturuna  dari yang lain. Inilah yang menjadi pegangan bagi kita Bahwa Allah akan meneguhkan keberadaan kita

Demikianlah kedua hal ini kita ketahui bahwa kita selayaknyalah menjadi pribadi yang teguh didalam kesabaran karena janji Tuhan Ya dan Amen dan Tuhan akan mengokohkan keberadaan kita. MS

Tidak ada komentar untuk "Tetap Teguh dalam Kesabaran - Renungan Harian Kristen"