Renungan Harian Menginspirasi tentang Berdiam Diri ditengah Keributan - Mazmur 46:11

 

Mazmur 46:11

“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi”

Pada saat kenyataan ribut dan gemuruh, apakah kita lebih suka diam atau bertindak? Apakah kita lebih dominan untuk pasif dan menunggu, atau sebaliknya; aktif (agresif) dan berbuat? Jika kita mau jujur untuk mengakui pertanyaan ini; jawabannya ialah kita lebih suka bertindak bahkan agresif. Kita cenderung ingin segera mengambil sebuah tindakan pada saat berada dalam situasi yang genting, sulit, berat dan berbahaya. Demikianlah kenyataannya; bahwa kita sulit untuk tenang, diam dan menunggu ketika meresponi keadaan.

Pada saat saya masih dikampung halaman dulu, kami seringkali mencari jamur diantara tumpukan limbah bonggol kelapa sawit yang sudah dibuang oleh pihak perusahaan kebun. Saya, abang dan adik saya, beserta teman-teman sepermainan dahulu; kami akan mengobrak-abrik tumpukan bonggol tersebut agar dapat memetik jamur yang tumbuh. Apalagi jika sesudah hujan, jamur itu akan sangat banyak sekali tumbuh dalam waktu yang singkat. Saya teringat bahwa pada saat itu, saya sering menemukan cacing yang berukuran besar berwarna kehitaman pekat (kami menyebutnya: cacing gila). Pada saat cacing itu tersentuh sedikit saja – karena merasa terusik – ia akan meronta-ronta dan langsung berlilit. Gerakannya sangat cepat dan tidak seperti cacing pada umumnya.

Berkaca dari kisah masa kecil itu, lebih tepatnya tentang cacing tersebut; saya mengilustrasikan manusia itu. Kita sulit untuk tetap tenang ketika diusik oleh berbagai macam kenyataan yang tidak menguntungkan bagi kita. Di sini kita melihat, Allah berfirman melalui bani Korah dengan berkata “Diamlah... Akulah Allah”. Ketika Allah menyuruh kita diam, itu artinya Dialah yang akan berperkara. Dialah yang akan bertindak.

Israel tidak mungkin akan hancur dan diratakan oleh bangsa-bangsa lain, karena Allah akan bertindak atasnya. Pada saat Israel berpikir bahwa mereka akan hancur diserang, justru bani Korah berkata “Berhentilah berperang, ketahuilah, Aku ini Allah...” (BIMK). Mengapa Israel justru disuruh berhenti? Jawabannya adalah karena “TUHAN Yang Mahakuasa menyertai kita, Allah Yakub melindungi kita” (ay 12). Keyakinan inilah yang meneguhkan umat Tuhan untuk tetap kuat menghadapi kenyataan, dengan tenang dan sejahtera.

Bukankah hidup yang kita jalani ini bukanlah semata-mata proyek kita! Bukankah hidup kita ini bukan lagi miliki kita, melainkan milik Kristus! Jika kita masih berpikir bahwa kitalah yang harus menyelesaikan semuanya, maka Anda salah besar. Karena sesungguhnya Allahlah yang mengerjakan semuanya, bagi mu. Maukah kita sejenak berdiam dari apapun yang dapat kita lakukan ketika kita berada dalam keadaan yang sulit! Lalu datang pada-Nya dalam doa dan ucapan syukur! Dengan kerendahan hati, kita menghadap Tuhan dan memperhatikan firman-Nya. Apa yang Allah ingin aku lakukan pada saat keadaan seperti sekarang ini! Ya, inilah rahasia hidup Kristen yang sesungguhnya. Amin.


Ditulis oleh : Pdt. Theos M. Purba

Sumber : https://www.theosmacdin.my.id/2023/09/diamlah-sekalipun-ribut.html

Tidak ada komentar untuk "Renungan Harian Menginspirasi tentang Berdiam Diri ditengah Keributan - Mazmur 46:11"