Orang Percaya Hidup dalam Terang - Yohanes 1:4-9


Oleh Pdt. Adven A. Silaban || Yohanes 1:4-9

Mungkin ada diantara anda pernah berpikir bahwa anda masih hidup dalam kegelapan, sebab anda belum bisa melepaskan kebiasaan buruk anda atau mungkin jarang untuk ibadah. Apalagi jika anda membandingkan dirimu dengan orang lain yang terlihat rohani, anda akan semakin merasa kecil hati karena tidak seperti orang lain. Renungan ini penting untuk kita yang merasakan hal ini, baca terus ya.

Apakah terang  itu? Dalam kamus besar bahasa indonesia, terang itu adalah “keadaan dapat dilihat”. Setiap orang tentu saja lebih menyukai untuk hidup dalam terang dari pada hidup dalam kegelapan karena kegelapan itu membatasi kita untuk melakukan kegiatan, namun dengan terang kita dapat melakukan kegiatan kita. Terang yang akan kita pahami dalam renungan ini bukanlah terang yang dihasilkan oleh cahaya lampu yang mungkin kita temukan ditempat kediaman kita, namun itu hanyalah suatu contoh yang dapat memberikan gambaran kepada kita bahwa manusia hidup membutuhkan terang.  Terang yang sesungguhnya yang dimaksudkan oleh Yohanes dalam nats di atas adalah Yesus sendiri. Hal itu diberitahukan dalam Yohanes 8:12b berkata “Akulah terang dunia”. Dalam ayat 9 pada nats di atas mengatakan bahwa “terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia” dengan membandingkan dimana Yesus yang menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia, berarti jelas bahwa Yesuslah yang dimaksudkan oleh Yohanes sebagai terang yang sedang datang kedalam dunia itu.

Namun pertanyaan yang perlu kita jawab untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam adalah, mengapa terang itu yang datang kedalam dunia? Bukankah seharusnya manusia yang datang kepada Yesus sang terang dunia itu? Untuk lebih jelas memahami hal ini, kita harus memahaminya mulai dari penciptaan Allah.

Dalam Kejadian jelas diberitahukan bahwa pada awalnya manusia itu diciptakan Allah sangat baik dan Allah memberkati mereka dan bahkan sampai kepada kebutuhan manusia itu dicukupkan (Kejadian 1:28; 31). Akan tetapi, ketika Allah menempatkan manusia itu di taman Eden, Allah hanya memberikan satu perintah  kepada manusia itu supaya jangan memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu. Namun dengan rayuan si ular akhirnya manusia itu melanggar perintah Allah. Manusia sudah lebih percaya dengan apa yang dikatakan oleh ular kepada mereka dari pada apa yang dikatakan oleh Allah. Sejak saat itulah manusia itu menerima hukuman dari Allah dan manusia itupun terpisah jauh dari Allah yang adalah terang itu sendiri.

Yohanes 3:19 mengatakan bahwa “Dan inilah hukuman itu: terang telah datang kedalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.” Demikianlah sesungguhnya bahwa semua manusia telah berada di dalam kegelapan. Hal ini diberitahukan Paulus kepada jemaat di Efesus berkata “memang dahulu kamu adalah kegelapan, Efesus 5:8a”. Kegelapan itu sungguh menguasai manusia dan membuat manusia tidak dapat melihat yang baik. Hidup manusia dipenuhi dengan ketakutan yang sangat hebat karena kegelapan itu meliputinya. Roma 3:11 mengatakan dengan jelas bahwa “Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.”.Yohanes 6:44 mengatakan bahwa “Tidak adda seorangpun yang dapat datang kepada-Ku jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku”. Semua manusia berada dalam kegelapan yang mencekam.

Akan tetapi syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, dalam Yohanes 1:9 dikatakan bahwa “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang kedalam dunia.” Tujuannya adalah untuk membawa orang-orang pilihan Allah kedalam terang yang sesungguhnya. Itulah yang disaksikan oleh Yohanes sebagai utusan Allah bahwa terang itu yang datang kedalam dunia dan bukan dunia yang datang kepada terang. Yohanes 12:46 berkata dengan jelas bahwa “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaku, jangan tinggal dalam kegelapan.”

Hal ini telah jelas kita pahami diatas bahwa orang percaya berada dalam terang bukan oleh karena kehendak manusia lagi karena kehendak manusia sudah lebih condong kepada kegelapan, melainkan karena sang terang itu sendiri yang datang kepada manusia dan Allah menarik kita untuk datang kepada Yesus sang terang itu. Paulus mengatakan dalam Efesus 5:8a bahwa “Memang dahulu kamu adalah kegelapan tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.” Jika kita percaya kepada Yesus sang terang itu, maka kita percaya bahwa kita berada dalam terang dan kegelapan tidak lagi berkuasa atas kita.

Dengan demikian, seperti apakah kehidupan orang percaya yang sudah berada dalam terang itu? Ada dua hal yang perlu kita pahami sebagai orang-orang yang sudah hidup dalam terang yaitu terang yang kita miliki oleh karena anugerah dari Allah, yaitu :

1.                 Orang Percaya Memiliki Tujuan Yang Pasti

Ketika manusia belum menerima karya pengampunan dari Tuhan Yesus, manusia tidak mengetahui dengan pasti kemana dia kelak. Hal itu disebabkan karena kegelapan itu sungguh menguasai seluruh hidupnya dan manusia itu tidak dapat melakukan sesuatu untuk menolong dirinya keluar dari kegelapan dosa. Manusia itu tidak melihat titik terang sedikitpun untuk menerangi jalannya kemana ia harus pergi. Dalam Yohanes 12:35 Yesus berkata “Barang siapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu kemana ia pergi”. Saya teringat dengan cerita orang tua saya, dimana kakek dan nenek saya yang dahulu masih percaya kepada allah yang tidak mereka kenal yaitu menyembah pohon-pohon besar yang dahulu ada di kampung saya. Mereka pergi menyembahnya tetapi sesungguhnya mereka tidak tahu siapa yang ada dibalik semuanya itu. Mereka tidak mendapatkan tujuan yang jelas untuk menghilangkan rasa takut yang disebabkan oleh kegelapan yang mencengkeram itu.

Hal ini juga dikatakan oleh Paulus ketika dia berdiri di atas Areopagus dan melihat di barang-barang pujaan mereka tulisan yang berkata “Kepada Allah yang tidak dikenal” (Kis 17:21). Mereka menyembah kepada Allah yang sesungguhnya mereka tidak mengenal-Nya. Akan tetapi kita yang percaya telah menerima anugerah yaitu terang yang membawa kita kepada tujuan yang pasti yang hidup kekal di sorga. Roma 14:8 mengatakan “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.”. Tujuan kita pasti untuk Tuhan asal kita mau percaya kepada Tuhan dengan segenap hatimu.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana kalau kita masih sering melakukan dosa (kesalahan)? Kesalahanmu tidak akan sanggup membatalkan karya Tuhan untuk membawa kamu ketujuan yang pasti yaitu hidup kekal. Namun dalam hidup kita yang memiliki tujuan yang pasti akan terlihat ada perubahan yang secara alami akan kita rasakan.

2.                 Beroleh Persekutuan Seorang Dengan Yang Lain

Saat berada ditempat yang gelap, bagaimana mungkin kita dapat menjalin persekutuan dengan orang lain sementara kita tidak dapat melihat. Dalam 1 Yohanes 1:7 berkata “ Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Dapatkah kita bayangkan seperti apa perjuangan para Rasul untuk menyaksikan terang itu, dengan mempertaruhkan hidupnya sampai kepada tokoh-tokoh misionaris Kristen yang bersemangat untuk memberitakan terang itu? Semua itu dilakukan supaya orang-orang yang menerima pemberitaan itu beroleh persekutuan, karena dengan terang itulah sehingga tercipta persekutuan.

Hal ini sangat penting kita pahami, karena tentunya setiap orang merindukan persekutuan terhadap orang lain, baik itu ditempat kerja maupun ditempat kediaman kita. Jika kita merindukan persekutuan dengan seseorang beritakanlah terang itu kepadanya, maka terciptalah persekutuan yang sehat. Hal yang tidak perlu untuk ditutupi ialah, dimana ada banyak orang membentuk persekutuan dengan cara yang salah khususnya dalam komunitas gereja.

Salah satunya ialah dengan membagi-bagikan sembako dan yang sejenis dengan itu, sehingga orang mau datang untuk bersekutu dalam komunitas gerejanya. Ini merupakan suatu pembodohan dan tindakan yang menyeleweng dari Firman Tuhan. Baiklah kita memberitakan terang itu melalui hidup kita sehingga sehingga orang lain juga menikmati terang itu dan terciptalah persekutuan yang baik antara kita dengan orang lain.

 Saudara yang dikasihi oleh Yesus Kristus, dahulu kita berada dalam kegelapan yang sangat menakutkan, namun kini kita telah dibawa keluar dari kegelapan kepada terang yang ajaib oleh Yesus Kristus. Jangan hakimi dirimu sendiri dengan menganggap bahwa dirimu masih ada dalam kegelapan, tetapi motivasilah dirimu untuk semakin berbuah baik dengan keyakinan bahwa kita hidup dalam terang. Percayalah bahwa tujuan kita pasti dan baiklah kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain.

Tidak ada komentar untuk "Orang Percaya Hidup dalam Terang - Yohanes 1:4-9"