Renungan Harian Singkat Tentang Mengasihi Musuhmu: Apakah Bisa? - Lukas 6:27

 

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;Lukas 6:27 

Oleh Ev. Ivan Ariyandi

Kata musuh sesunggunhya tidak asing lagi bagi semua orang. Setiap orang pasti pernah memiliki musuh atau mungkin saat ini anda sedang dimusuhi (lawan atau seteru). Dalam sebuah pertandingan biasanya akan terlihat sebuah permusuhan. Misalnya dalam sebuah pertandingan tournament e-sport antara tim Evos dan tim RRQ. Tim Evos menjadi musuh bagi Tim RRQ, begitupun sebaliknya. Permusuhan tersebut adalah oleh karena adanya tujuan untuk meperebutkan gelar juara 1 dalam sebuah tournament.

Akan tetapi dalam hal ini berbeda. Perihal musuh yang mau kita renungkan bukan dalam arti sebuah pertandingan untuk merebutkan juara. Akan tetapi musuh yang sungguh - sungguh membenci kita oleh karena ketidak puasan dan kebencian. Sampai-sampai mungkin orang tersebut begitu senang ketika melihat diri kita merasakan kehancuran, penderitaan, kesulitan dsb. Dan bisa saja musuh itu melakukan berbagai hal untuk menyakiti atau melukai baik secara fisik, maupun mental.

Masalahnya sekarang adalah ketika kita diperhadapkan dengan musuh kita yang seperti itu, apakah kita menjadi orang yang membalas perbuatan kurang baik yang dilakukan orang tersebut terhadap kita? Atau sebaliknya kita menjadi orang yang sabar dan tetap mengasihi musuh kita? Ini yang sulit dilakukan oleh banyak orang. Manusia cenderung membalas kejahatan dengan kejahatan, karena tidak terima jika dirinya dirugikan atau tidak terima dirinya disakiti.

Sekalipun lebih banyak orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi kita sebagai orang Kristen tetap harus mengasihi musuh sekalipun sudah dirugikan atau disakiti. Orang yang demikian pasti adalah orang yang memandang kepada Kristus Yesus dan meneladani-Nya. Yesus Kristus tidak pernah membenci orang-orang yang telah membenci-Nya dan menyiksa-Nya. Tetapi yang ditekankan oleh Kristus justru kasih kepada mereka – mereka yang telah menyiksa-Nya. Sekalipun Dia telah tergantung dikayu salib, kalimat yang diucapkan-Nya adalah “ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat …”

Dalam hal ini kita harus meneladai Kristus mengenai Kasih. Karena didalam kasih ada pengampunan. Kita mengampuni orang yang membenci kita dan bahkan justru menganggapnya sebagai saudara. Hal ini memang sulit, tetapi lebih mudah ketika kita memandang kembali kepada perbuatan Kristus. Untuk itu sadarilah bahwa Allah memanggil kita bukan untuk membenci musuh kita, tetapi justru megasihinya, bukan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Karena itulah yang dikehendaki-Nya bagi kita. Amin.

Tidak ada komentar untuk "Renungan Harian Singkat Tentang Mengasihi Musuhmu: Apakah Bisa? - Lukas 6:27"