Proyek Penginjilan Orang Percaya - Oleh John Calvin Siahaan

 

(Sebuah Perenungan Tentang Pentingnya Misi Penginjilan) 

Oleh: Sdr. John Calvin Siahaan
(Mahasiswa Tingkat 2 STT Kabar Baik – Tangerang) 


Bila merenungkan kata proyek, maka pikiran kita mungkin akan terarah pada hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, rancangan, rencana, target, sasaran, kesibukan, tanggung jawab, dan hal lainnya. Kita bisa mengartikan proyek dengan perenungan kita masing-masing sesuai apa yang mungkin pernah kita dengar ataupun alami. Kata proyek sendiri dalam KBBI berarti rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) dan dengan saat penyelesaian yang tegas. Pada intinya memang proyek adalah suatu hal yang sedang atau akan dikerjakan dengan suatu tujuan tertentu. Hal penting lain yang tak luput dari sebuah proyek ialah adanya tuntutan untuk bekerja semaksimal mungkin atau menuntut effort yang maksimal, agar tujuannya tercapai dengan sunguh-sungguh.

Setiap manusia pasti memiliki yang namanya proyek dalam hidupnya, bahkan untuk hal sederhana yang biasanya dilakukan sehari-hari. Misalkan pagi ini saya sedang berkuliah dengan semangat, lalu sore nanti saya ingin berolahraga agar tubuh selalu sehat dan bugar. Hal sederhana seperti itu sudah dapat dikatakan sebagai proyek, tapi sifatnya adalah proyek pribadi. Lain halnya dengan proyek yang melibatkan sebuah kelompok, dimana tentunya yang dikerjakan adalah hal yang lebih besar. Biasanya proyek yang besar identik dengan sebuah perusahaan. Misalkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor sedang menjalankan proyek dari pemerintah, untuk membangun stadion sepakbola dengan penyelesaian maksimal 2 tahun. Perusahaan itu pasti akan menjalankan proyek dengan maksimal, agar pembangunan selesai kurang dari waktu yang telah ditetapkan. Dengan begitu mereka akan mendapat untung dari proyek itu dan mereka dapat terlihat eksis dalam bidangnya, dengan harapan akan mendapat proyek-proyek besar lagi kedepannya.

Adanya sebuah proyek dapat menunjukkan eksistensi dari suatu individu ataupun kelompok. Seperti halnya proyek dari perusahaan tadi, menegaskan bahwa perusahaan yang sukses dan eksis adalah perusahaan yang berhasil menjalankan banyak proyek besar sebelumnya. Lalu apa yang harus menjadi proyek bagi kita setiap orang-orang percaya? Jawabannya ialah memberitakan Injil atau penginjilan. Tidak bisa disangkal bahwa sesungguhnya proyek ini seharusnya menjadi kerinduan setiap orang percaya. Jika memberitakan Injil dikatakan sebagai sebuah proyek, pastinya ini tidak akan menjadi proyek yang biasa-biasa saja melainkan proyek yang luar biasa. Mungkin banyak orang Kristen yang melupakan atau bahkan tak menghiraukan proyek ini. Tapi sesungguhnya kita harus sadar bahwa masih banyak jiwa-jiwa yang haus dan rindu akan Injil. Mereka sangat membutuhkan pemberitaan Injil, sebab injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan (Rm 1:16-17).

Jika melihat dasar itu, bagi saya adalah suatu kebanggaan jikalau saya dan saudara boleh menjalankan proyek tersebut. Sebab kita adalah orang benar yang senantiasa hidup oleh iman percaya kita (Hab 2:4) dan menjadi hal yang luar biasa jikalau orang banyak boleh mendengar dan merenungkan injil tersebut. Memang tidak mudah dalam mengambil bagian dalam proyek ini, sebab memang sebuah proyek pasti menuntut effort yang besar kecilnya bergantung pada seperti apa proyek yang dilakukan. Jika penginjilan dikatakan sebagai proyek yang luar biasa, maka pasti menuntut effort yang luar biasa pula, dengan tujuan banyak jiwa-jiwa mejadi percaya akan Injil yang daripada Allah. Sebenarnya Gereja sebagai persekutuan orang percaya, harusnya menjadikan penginjilan sebagai proyek yang utama. Pada dasarnya pun, iman orang percaya senantiasa bertumbuh karena adanya pemberitaan dan perenungan akan Injil. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, berapa banyak Gereja yang menjadikan pemberitaan Injil sebagai proyek utama mereka?

Untuk lebih menghayati mengapa penginjilan dikatakan sebagai sebuah proyek yang luar biasa dan membanggakan bagi setiap orang percaya, mari kita melihat beberapa poin berikut:

 

1.     Penginjilan adalah Proyek yang Besar

Gereja sebagai persekutuan orang percaya, harus sadar bahwa penginjilan adalah sebuah proyek yang besar bagi Gereja. Dalam Matius 28:18-20 Yesus berkata pada murid-murid-Nya "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Perkataan Yesus ini seringkali dikatakan sebagai amanat agung bagi setiap orang percaya, yang artinya adalah sebuah pesan serta perintah yang besar, mulia, dan luhur. Ketika Yesus mengatakan hal itu, Ia ingin menegaskan bahwa itulah sebuah proyek besar yang harus dijalankan. Jadi terlihat sungguh bahwa Yesus tidak main-main jika bicara tentang penginjilan.

Kalau penginjilan hanyalah sebuah proyek yang kecil, untuk apa Yesus mengatakan terlebih dahulu bahwa “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” Seperti apakah kuasa dari Yesus itu? Kuasa yang kecil dan biasa saja atau kuasa yang besar? Tentu kita tahu jawabannya jika kita merenungkan kata “di sorga dan di bumi”. Yesus pun kembali menegaskan pesan-Nya sebelum Ia terangkat ke sorga, mengenai sebuah kuasa yang akan menjadikan kita menjadi saksi-Nya (Kis 1:7-8). Yesus memberi perintah itu atas dasar kuasa yang besar. Jadi jika dilatarbelakangi oleh kuasa yang besar, maka amanat yang harus dijalankan juga merupakan proyek yang besar.

Bila melihat faktanya, banyak jiwa-jiwa yang merindukan Injil. Jika Yesus menegaskan mengenai “semua bangsa’, tentu ini mengarahkan pada sebuah proyek yang memiliki ruang lingkup yang besar. Bagi saya bukti dari eksistensi sebuah Gereja bukan dilihat dari berapa banyak jumlah jemaatnya, seberapa besar gedungnya, atau bahkan seberapa hebat sistim organisasinya. Itu semua akan percuma jika tidak didasari akan kerinduan untuk menjalankan proyek besar seperti yang Yesus katakana. Organisasi Gereja yang besar tidak menjamin pula bahwa Gereja itu memiliki hasrat proyek besar pula. Dalam hal ini proyek besar yang dimaksud adalah penginjilan. Jangan-jangan selama ini hanya berjalan di zona nyaman, atau sibuk dengan hal-hal yang bersifat liturgis, sakramen, dan lain-lain. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus pun menerangkan bahwa sungguh proyek utamanya sebgai utusan Kristus ialah untuk memberitakan Injil (1 Kor 1:17).

 

2.     Penginjilan adalah Proyek yang Penting

Sesuatu yang penting seharusnya menjadi yang terutama. Jika penginjilan dikatakan sebagai proyek yang penting maka penginjilan harus menjadi hal yang terutama dalam kaitannya dengan tanggung jawab dari Gereja. Untuk memberitakan injil, kita harus sungguh-sungguh memposisikannya sebagai sebuah kepentingan yang amat penting. Apakah sungguh jiwa-jiwa yang telah menanti itu penting? Mengapa kita harus sibuk-sibuk memikirkan jiwa-jiwa tersebut? Ketika Yesus datang ke dunia, Ia datang untuk kepentingan kita sebagai manusia. karna bagi-Nya kita adalah umat-Nya yang sangat berharga. Yesus hadir untuk menyelamatkan kita dari segala dosa yang akan membinasakan kita. Melihat apa yang telah Yesus lakukan, tentu itu dapat menjadi dasar keyakinan kita bahwa betapa pentingnya jiwa-jiwa itu, sebab tidak ada hal lain yang Ia lakukan di dunia selain memberitakan Injil kepada seluruh umat. Berapa banyak Gereja yang sungguh menganggap bahwa penginjilan itu penting?

Mungkin tidak mudah untuk menyingkirikan kepentingan yang lain untuk fokus pada pemberitaan Injil. Tapi jika direnungkan, apa sekiranya yang selama ini dipentingkan oleh banyak orang, sehingga kurang sadar akan pentingnya pemberitaan Injil itu? Satu hal yang mungkin dapat menjadi jawaban ialah banyak orang yang terlalu mementingkan masalah pemenuhan kebutuhan, masalah apa yang akan aku makan dan minum, aku pakai, bahkan bagaimana aku bisa mendapat uang yang banyak. Siapakah Tuhan kita? Apakah Ia tidak mengetahui apa yang kita butuhkan? Apakah hal-hal tersebut harus menjadi sumber kekuatiran kita untuk lebih mementingkan pemberitaan Injil? Yesus katakan dalam Matius 6:32 bahwa “semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” Mungkin terlalu egois jika banyak orang-orang percaya terkhususnya Gereja, berksistensi hanya untuk memikirkan perihal seperti itu saja. Bukan berarti itu tidak penting, namun apakah itu harus selalu menjadi hal yang kita utamaka nserta pentingkan dalam hidup kita sebagai orang percaya?  Memang harta materi yang dikumpulkan dalam dunia itu terkadang penting juga, tetapi jiwa-jiwa di luar sana tidak kalah penting bahkan lebih berharga dari semua itu.

Sebagai orang-orang percaya, mungkin kita dapat meluangkan beberapa bagian hidup kita untuk menjalankan proyek penting ini. Dimulai dari hal sederhana dan cakupan yang kecil sampai suatu saat bisa saja Tuhan percayakan proyek yang lebih besar lagi dalam kaitannya dengan penginjilan. Maka dari itu Gereja sebagai motor penginjilan harus aktif untuk menggalakkan proyek ini, sehingga semakin banyak lagi jiwa-jiwa yang percaya pada Yesus Kristus.

 

3.     Penginjilan adalah Proyek yang Membawa Dampak

Sebuah proyek penginjilan tidak mungkin dikatakan sebagai proyek yang besar dan penting, kalau pada akhirnya tidak membawa dampak yang luar biasa. Ada beberapa hal yang menjadi dampak dari dahsyatnya injil itu :

§  Umat Allah akan diselamatkan dan tidak binasa (2 Tim 1:10). Oleh kepercayaan akan Injil, kita diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal oleh karena kekayaan kasih karunia-Nya. Itulah yang menjadi tujuan Yesus hadir di dunia (Yoh 3:16).

§  Menumbuhkan iman dan pengharapan (Kol 1:3-6). Pendengaran akan Injil akan membawa seseorang pada keyakinan atas kasih Tuhan yang selanjutnya menjadi sumber pengharapan bagi setiap orang.

§  Menjadi orang yang berhak menerima janji yang diberikan dalam Kristus Yesus (Ef 3:6). Ketika seseorang mempercayai Injil Kristus Yesus, ia percaay karena kuasa Roh kudus yang turun atasnya. Dengan begitu ia menjadi bagian dari anak-anak Allah yang berhak atas setiap kepastian janji-janji Allah (Rm 8:14-17).

 

Jika melihat beberapa dampak tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proyek penginjilan tidakklah hanya membawa dampak yang biasa-biasa saja. Itulah mengapa jika kita melihat pemberitaan injil yang dilakukan para rasul terutama Paulus, sangatlah luar biasa dan bahkan menuntut perjuangan hidup dan mati. Mereka sadar betul tentang dampak luar biasa dari Injil itu, sehingga seluruh hidup mereka, didedikasikan untuk proyek pemberitaan Injil yan gluar biasa.

 

Demikian saudara, ladan-ladang sudah menguning dan siap untuk dituai. Namun siapakah yang akan menuai? Injil adalah karya Kristus yang sungguh luar biasa. Adalah suatu kebanggan jika kitab oleh mengambil bagian dalam pemberitaannya. Penginjilan adalah sebuah proyek yang Kristus nyatakan dalam hidup kita sebagai orang-orang percaya. Proyek ini besar, penting, dan sungguh membawa dampak. Siapkah kita untuk mengambil bagian dalam proyek ini? Saya yakin dan percaya bahwa suatu saat Tuhan akan memakai kita dengan luar biasa dalam menjalankan proyek ini. Arahkanlah pandangan kita pada jiwa-jiwa di luar sana dan lihatlah bahwa sungguh mereka sangat menantikan kuasa dari Injil itu. Adalah suatu kebanggaan jika kita boleh mengambil bagian dalam pemberitaaan Injil.

2 komentar untuk "Proyek Penginjilan Orang Percaya - Oleh John Calvin Siahaan"

Posting Komentar